Cinta,
sebuah kata yang indah didengar, manis diucapkan, nikmat dirasakan. Cinta
adalah karunia dan rohmat dari Allah ta’ala yang Dia berikan dan Dia bagikan
kepada manusia.
Segala
puji bagi Allah ta’ala yang telah menjadikan cinta sebagai jalan menuju apa
yang dicintai-Nya, dan telah menjadikan ketaatan dan ketundukan kepada-Nya
sebagai dalil atas kebenaran dan kejujuran cinta. Dia-lah yang telah
menggerakkan jiwa dengan cinta menuju kesempurnaan. Mahasuci Allah yang telah
memalingkan hati kepada yang Dia kehendaki dan untuk apa yang Dia kehendaki
dengan kekuasaan-Nya. Dia lah yang menjadikan cinta bercorak dan bercita warna,
membagikan cinta kepada para hamba-Nya, memberikan pilihan kepada mereka apa
dan siapa yang dicintainya; ada cinta yang mulia dan ada yang hina, ada yang
cinta harta, wanita, tahta dan segala yang nista.
Namun
ada sebuah cinta yang paling mulia, (yaitu) cinta kepada Sang Pencipta cinta,
yang telah menciptakan alam semesta dengan cinta, dan untuk cinta, karena pada
hakikatnya cinta yang tertinggi dan termulia dari hamba adalah menghamba
kepada-Nya. Dan tiada yang berhak menerima cinta termulia ini melainkan Dzat
yang seluruh alam semesta harus tunduk kepada-Nya. Karena tidaklah jin dan
manusia diciptakan melainkan untuk menghamba kepada-Nya. Dan seluruh cinta
harus tunduk di bawah cinta-Nya dan cinta karena-Nya.
Semakin
bertambah cinta seorang mukmin kepada Allah ta’ala dan Rasul-Nya, semakin
bertambah pula rasa manis imannya. Karena iman memiliki rasa manis dalam hati,
kelezatan iman yang tidak diketahui melainkan oleh Allah ta’ala, itulah cinta
di atas cinta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar