Pages

Selamat Datang di Man dua samarinda, menyediakan sharing-sharing dan info yang baik :) | Temukan Kami Juga di : Facebook :http://www.facebook.com/mandua.samarinda | Twiiter : @Manduasamarinda |

Sabtu, 17 Maret 2012

Jalur Reguler/ Test

1. Fotocopy STTB 2 lembar yang telah dilegalisir dan aslinya
2. Fotocopy STK 2 lembar yang telah dilegalisir dan aslinya
3. Pasfoto hitam putih dengan ukuran:
     a. 2 x 3 = 4 lembar
     b. 3 x 4 = 4 lembar
4. Mengisi formulir pendaftaran
5. Lulus tes baca tulis Al-Qur'an dan tes kepribadian
6. Mengikuti tes bebas narkoba

Jalur Tes : Mengikuti jadwal PSB dan Diknas Kota Samarinda (Juni s.d Juli 2012)

Penerimaan Siswa Baru MAN 2 2012/2013

Jalur Non Test (Prestasi)

1. Merupakan siswa yang berasal dari kelas unggulan/akslerasi pada SMP/MTs yang telah menjalin kerjasama dengan MAN 2 Samarinda (SMPN 1, SMPN 2, SMPN 4, SMPN 10, dan MTs.N Model Smarinda) dengan menunjukkan fotocopy rapor dan surat keterangan Kepala Sekolah/ Madrasah, atau :
2. Ranking 1-5 (semester 2-5) perkelas 32 siswa atau lebih, atau apabila siswa kurang dari 30, nilai mata pelajaran Matematika, IPA, B.inggris minimal 75.00 dengan menunjukkan fotocopy rapor yang sudah dilegalisir dan aslinya, atau:
3. Prestasi non akademik perorangan 3 tahun terakhir
     a. Juara 1 tingkat Kota atau Kabupaten
     b. Juara 1-3 tingkat Provinsi
 Siswa melampirkan fotocopy piagam/sertifikat den dapat menunjukkan aslinya.
4. Pasfoto hitam putih dengan ukuran:
     a. 2 x 3 = 4 lembar
     b. 3 x 4 = 4 lembar
5. Mengisi formulir pendaftaran
6. Lulus tes baca tulis Al-Qur'an dan tes kepribadian
7. Mengikuti tes bebas narkoba

Jalur Non Tes : 12 - 17 Maret 2012

Minggu, 11 Maret 2012



"Dulu adalah masa lalu yang hanya bisa di inget. Besok adalah masa depan yang belum terjadi. Sekarang adalah waktu dimana kita bisa mengubah MASA DEPAN bukan MASA LALU :)"

Ketika ulang tahun MAN 2







Sabtu, 10 Maret 2012

Lebih dari pada Bidadari :)

Seorang anak bertanya pada ibu nya:

anak : ibu kenapa wanita itu sangat dijaga?
ibu    : karena dalam agama wanita solehah itu lebih tinggi derajatnya dari pada bidadari Allah
anak : mengapa bisa seperti itu ibu?
ibu    : karena wanita solehah itu diciptakan dengan derajat yg sangat tinggi, saat ia bisa mengalahkan hawa nafsunya, saat ia bisa bertahan tatap di jalan Allah, saat ia bisa menghalahkan bisikan setan untuk menjerumuskannya, saat ia bisa menjaga auratnya hanya untuk mukhrim nya saja :)
anak : lalu mengapa lebih mulia dari pada bidadari Allah?
ibu    : bidadari Allah telah di ciptakan untuk menyambahNya, diciptakan memang tidak mempunyai hawa nafsu, sehingga ia akan tetap hidup seperti itu, hidupnya hanya diciptakan untuk taat dan patuh pada Allah, sehingga bidadari Allah tidak pernah merasakan bagaimana melawan hafa nafsu :) sehingga wanita solehah lebih tinggi derajatnya daripada bidadari Allah :)
anak : sesusah apa ibu melawan hawa nafsu?
ibu    : melawan hawa nafsu itu, seperti berjihad di jalan Allah :)

Senin, 05 Maret 2012

20 Universitas terbaik di Indonesia


20 Universitas terbaik di Indonesia


4ICU merupakan mesin pencari pendidikan tinggi internasional yang mengulas akreditasi perguruan tinggi di dunia. Tercatat sedikitnya 12 ribu perguruan tinggi dari 200 negara telah direview oleh organisasi ini.
Perangkingan dilakukan dengan menggunakan metode algoritma dan didasarkan pada tiga mesin pencari independen seperti google page rank, yahoo inbound links dan alexa traffic rank. Berbeda dengan dengan penilaian webometrics yang dilakukan terhadap empat parameter utama, yakni size, visibility, rich files, dan scholar.
Organisasi 4ICU dibangun dengan tujuan membantu dosen dan mahasiswa internasional mencari secara spesifik informasi tentang popularitas sebuah universitas di sebuah negara.
Berikut peringkat 20 besar se-Indonesia versi 4ICU.
1. Institut Teknologi Bandung (ITB)
2. Universitas Indonesia (UI)
3. Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta
4. Universitas Gunadarma Depok
5. Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung
6. Universitas Diponegoro (Undip) Semarang
7. Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta
8. Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya
9. Universitas Airlangga (Unair) Surabaya
10. Institut Pertanian Bogor (IPB)
11. Universitas Sumatera Utara (USU)
12. Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung
13. Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta
14. Universitas Brawijaya (UB) Malang
15. Universitas Mercu Buana Jakarta
16. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY)
17. Universitas Kristen Petra Surabaya
18. Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang
19. Universitas Surabaya (Ubaya)
20. Universitas Muhammadiyah Malang (UMM


Wanita Penghuni Surga


Sabar itu mulia, dan pelakunya akan dimuliakan oleh Allah. Kata sabar dalam Al-Qur’an disebut lebih dari tujuh puluh kali.

            Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (Q.S. az-Zumar : 10)
            Ujung dari semua kesabaran itu tak lain adalah hanya untuk mencari ridha Allah semata. Tentang hal ini, Allah berfirman,

            “Orang-orang itulah yang mendapat kesudahan yang baik, yaitu surga Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang saleh dari bapak-bapaknya, istrinya-istrinya dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat mereka dari semua pintu (sambil mengucapkan) ‘Salamun ‘alaikum bima shabartum’ (keselamatan atasmu berkat kesabaranmu). Maka alangkah baiknya tempat keindahan itu.” (Q.S. ar-Ra’d : 22-24)
            Ada sebuah kisah menarik tentang buah kesabaran. Sebuah kisah dari Atha bin Abi Rabah, ia berkata, Ibnu Abbas berkata kepadaku, “Maukah aku tunjukkan seorang wanita penghuni surga?”
            Aku menjawab, “Ya”
            Ia berkata, “Wanita hitam itulah yang datang kepada Nabi shallahu ‘alaihi wa sallam lalu berkata, ‘Aku menderita penyakit ayan (epilepsi) dan auratku tersingkap (saat penyakitku kambuh). Doakanlah untukku agar Allah menyembuhkannya.’
           


Rasulullah berkata, ‘Jika engkau mau, engkau bersabar dan bagimu surge, dan jika engkau mau, aku akan mendoakanmu agar Allah menyembuhkanmu.’
            Wanita itu menjawab, ‘Aku pilih bersabar.' Lalu ia melanjutkan perkataanya, ‘Tatkala penyakit ayan menimpaku, auratku terbuka, doakanlah agar auratku tidak tersingkap. ‘Maka Nabi pun mendoakannya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

            Betapa rindunya hati kita kepada surga-Nya yang begitu indah. Yang luasnya seluas langit dan bumi. Betapa besarnya harapan ini untuk menjadi salah satu penghuni surga-Nya. Dan Subhanallah! Ada seorang wanita yang berhasil meraih kedudukan mulia tersebut. Bahkan ia dipersaksikan sebagai salah seorang penghuni surga di kala napasnya masih dihembuskan. Sedangkan jantungnya masih berdetak. Kakinya pun masih menapak di permukaan bumi.

            Wanita hitam dalam kisah itu, yang mungkin tidak ada harganyadalam pandangan masyarakat. Akan tetapi, ia memiliki kedudukan mulia menurut pandangan Allah dan Rasul-Nya. Inilah bukti bahwa kecantikan fisik bukanlah tolak ukur kemuliaan seorang wanita. Kecuali kecantikan fisik yang digunakan dalam koridor syar’i, yaitu yang hanya diperlihatkan kepada suaminya dan orang-orang yang hala baginya.

            Kecantikan iman yang terpancar dari hatinyalah yang mengantarkan seorang wanita ke kedudukan yang mulia. Dengan ketakwaanya, keimanannya, keindahan akhlaknya, amalan-amalan sholehnya, seorang wanita yang buruk rupa di mata manusia pun akan menjelma menjadi secantik bidadari surga.
            Bagaimanakah dengan wanita zaman sekarang yang sibuk memakai kosmetik ini-itu demi mendapatkan kulit yang putih tetapi enggan memutihkan hatinya.??? Mereka begitu khawatir akan segala hal yang bisa merusak kecantikannya, tetapi tidak khawatir bila iman dan hatinya yang bersih ternoda oleh noda-noda hitan kemaksiatan – semoga Allah memberi mereka petunjuk-.
           
Kecantikan fisik bukanlah segalanya. Betapa banyak kecantikan fisik yang justru mengantarkan pemiliknya pada kemudahan dalam bermaksiat. Maka saudariku, seperti apapun fisikmu, janganlah engkau rendah diri. Syukurilah sebagai  nikmat Allah yang sangat berharga. Cantikkanlah imanmu. Cantikkanlah hati dan akhlakmu.

            Wanita hitam itu menderita penyakit ayan sehingga ia datang kepada Rasulullah saw. dan meminta beliau agar berdoa kepada Allah untuk menyembuhkannya. Seorang muslim boleh berusaha demi kesembuhan dari penyakit yang dideritanya. Asalkan cara yang dilakukannya tidak melanggar syariat. Salah satunya adalah dengan doa. Baik doa yang dipanjatkan sendiri, maupun meminta didoakan orang sholeh yang masih hidup. Dan dalam hal ini, Rasulullah saw. memiliki keistimewaan berupa doa-doanya yang dikabulkan oleh Allah.
            Wanita itu berkata, “Aku menderita penyakit ayan dan auratku tersingkap (saat penyakitku kambuh). doakanlah untukku agar Allah menyembuhkannya.”

            Tentu saja, penyakit ayan bukanlah penyakit yang ringan. Terlebih penyakit itu diderita oleh wanita. Betapa besar rasa malu yang sering ditanggung para penderita penyakit ayan karena banyak anggota masyarakat yang masih menganggap penyakit ini sebagai penyakit yang menjijikkan.
            Tapi, lihatlah perkatannya. Apakah engkau lihat satu kata saja yang menunjukkan bahwa ia benci terhadap takdir yang menimpanya? Apakah ia mengeluhkan betapa menderitanya ia? Betapa malunya ia karena menderita penyakit ayan? Tidak!!! bukan itu yang ia keluhkan. Justru ia mengeluhkan auratnya yang tersingkap saat penyakitnya kambuh.

            Subhanallah. Ia adalah seorang wanita yang sangat khawatir bila auratnya tersingkap. Ia tahu betul akan kewajiban seorang wanita menutup auratnya dan ia berusaha melaksanakannya meski dalam keadaan sakit. Inilah salah satu ciri wanita shalihah, calon penghuni surga. Yaitu mempunyai sifat malu dan senantiasa berusaha menjaga kehormatannya dengan menutup auratnya.

            Bagaimana dengan wanita zaman sekarang yang di saat sehat pun dengan rela hati mau membuka auratnya? ‘Na udzu billah himin dzalik’
            Dalam hadis di atas terdapat pula dalil atas keutamaan sabar. Dan kesabaran merupakan salah satu sebab seseorang masuk ke dalam surga. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Jika engkau, engkau bersabar dan bagimu surga, dan jika engkau mau, aku akan mendoakanmu agar Allah menyembuhkanmu.” Wanita itu menjawab, “Aku pilih bersabar.”

            Wanita itu lebih memilih bersabar walaupun harus menderita penyakit ayan agar bisa menjadi penghuni surga. Salah satu ciri wanita shalihah yang ditunjukkan oleh wanita itu lagi, bersabar menghadapi cobaan dengan kesabaran yang baik.
            Terkadang seorang hamba tidak mampu mencapai kedudukan-kedudukan mulia di sisi Allah dengan seluruh amalan perbuatannya. Maka, Allah akan terus memberikan cobaan kepada hamba tersebut dengan suatu hal yang tidak disukainya. Kemudian Allah memberi kesabaran kepadanya untuk menghadapi cobaan tersebut. Sehingga, dengan kesabarannya dalam menghadapi cobaan, sang hamba mencapai kedudukan mulia yang sebelumnya ia tidak dapat mencapainya dengan amalannya,

            Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “jika datang suatu kedudukan mulia dari Allah untuk sseorang hamba yang mana ia belum mencapainya dengan amalannya, maka Allah akan memberinya musibah pada tubuhnya atau hartanya atau anak-anaknya, lalu Allah akan menyabarkannya hingga mencapai kedudukan mulia yang datang kepadanya.” (HR. Imam Ahmad)
            Maka, saat cobaan menimpa, berusahalah untuk bersabar. Kita berharap, dengan kesabaran kita dalam menghadapi cobaan Allah akan mengampuni dosa-dosa kita dan mengangkat kita ke kedudukan mulia di sisi-Nya.
“TAMAT”

Yang Berhak Dicinta di Atas Cinta


Cinta, sebuah kata yang indah didengar, manis diucapkan, nikmat dirasakan. Cinta adalah karunia dan rohmat dari Allah ta’ala yang Dia berikan dan Dia bagikan kepada manusia.
Segala puji bagi Allah ta’ala yang telah menjadikan cinta sebagai jalan menuju apa yang dicintai-Nya, dan telah menjadikan ketaatan dan ketundukan kepada-Nya sebagai dalil atas kebenaran dan kejujuran cinta. Dia-lah yang telah menggerakkan jiwa dengan cinta menuju kesempurnaan. Mahasuci Allah yang telah memalingkan hati kepada yang Dia kehendaki dan untuk apa yang Dia kehendaki dengan kekuasaan-Nya. Dia lah yang menjadikan cinta bercorak dan bercita warna, membagikan cinta kepada para hamba-Nya, memberikan pilihan kepada mereka apa dan siapa yang dicintainya; ada cinta yang mulia dan ada yang hina, ada yang cinta harta, wanita, tahta dan segala yang nista.
Namun ada sebuah cinta yang paling mulia, (yaitu) cinta kepada Sang Pencipta cinta, yang telah menciptakan alam semesta dengan cinta, dan untuk cinta, karena pada hakikatnya cinta yang tertinggi dan termulia dari hamba adalah menghamba kepada-Nya. Dan tiada yang berhak menerima cinta termulia ini melainkan Dzat yang seluruh alam semesta harus tunduk kepada-Nya. Karena tidaklah jin dan manusia diciptakan melainkan untuk menghamba kepada-Nya. Dan seluruh cinta harus tunduk di bawah cinta-Nya dan cinta karena-Nya.
Semakin bertambah cinta seorang mukmin kepada Allah ta’ala dan Rasul-Nya, semakin bertambah pula rasa manis imannya. Karena iman memiliki rasa manis dalam hati, kelezatan iman yang tidak diketahui melainkan oleh Allah ta’ala, itulah cinta di atas cinta.

Dialog Nabi Muhammad bersama Iblis *part4


Nabi : “Apa itu wahai terlaknat.?”
            Iblis : “Aku minta kepada-Nya untuk agar saya dapat berserikatdalam diri Bani Adam, dalam harta dan anak-anak mereka. Dia mengijinkanku berserikat dalam kelompok mereka. Itulah maksud firman Allah :
            Dan hanguslah siapa yang kamu sanggupi di antara mereka dengan ajakanmu, dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki dan berserikatlah dengan mereka pada harta dan anak-anak dan beri janjilah mereka. Dan tidak ada yang dijanjikan oleh syaithan kepada mereka melainkan tipuan belaka. (Q.S. 17 : 64)
            Setiap harta yang tidak dikeluarkan zakatnya maka saya ikut memakannya. Saya juga ikut makan-makanan yang bercampur riba dan haram serta segala harta yang tidak dimohonkan perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk. Setiap orang yang tidak memohon perlindungan kepada Allah dari syaithan ketika bersetubuh  dengan istrinya maka syaithan akan ikut bersetubuh. Akhirnya melahirkan anak yang mendengar dan taat kepadaku. Begitu pula orang yang naik kendaraan dengan maksud mencari penghasilan yang tidak dihalalkan, maka saya adalah temannya. Itulah maksud firman Allah : … , dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki……. (Q.S. 17 : 64). Saya memohon kepada-Nya agar saya punya rumah, maka rumahku adalah kamar mandi. Saya memohon agar saya punya masjid, akhirnya pasar menjadi masjidku. Aku memohon agar saya punya Al-Qur’an, maka syair adalah Al-Qur’anku. Saya memohon agar punya adzan, maka terompet adalah panggilan adzanku. Saya memohon agar saya punya tempat tidur, maka orang-orang mabuk adalah tempat tidurku. Saya memohon agar saya punya teman-teman yang menolongku, maka kelompok al-Qadariyyah menjadi teman-teman yang membantuku. Dan saya memohon agar memiliki teman-teman dekat, maka orang-orang yang menginfaqkan harta kekayaannya untuk kemaksiatan adalah teman dekatku. Ia kemudian membaca ayat : Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaithan itu adalah sangat ingkar kepada Rabbnya. (Q.S. 17 : 27)
            Rasulullah berkata : “Andaikata tidak setiap apa yang engkau ucapkan didukung oleh ayat-ayat dari Kitabullah tentu aku tidak akan membenarkanmu.”
            Lalu Iblis meneruskan : “Wahai Muhammad, saya memohon kepada Allah agar saya bisa melihat anak-cucu Adam sementara mereka tidak dapat melihatku. Kemudian Allah menjadikan aku dapat mengalir melalui peredaran darah mereka. Diriku dapat berjalan kemanapun sesuai dengan kemauanku dan dengan cara bagaimanapun. Kalau saya mau, dalam sesaatpun bisa. Kemudian Allah berfirman kepadaku : “Engkau dapat melakukan apa saja yang kau minta.” Akhirnya saya merasa senang dan bangga sampai hari kiamat. Sesungguhnya orang yang mengikuti lebih banyak daripada yang mengikutimu. Sebagian besar anak-cucu Adam akan mengikutiku sampai hari kiamat.
            Saya memiliki anak yang saya beri nama Atamah. Ia akan kencing di telinga seorang hamba ketika ia tidur meninggalkan sholat Isya. Andaikata tidak karenanya tentu ia tidak akan tidur lebih dahulu sebelum menjalankan sholat.
            Saya juga punya anak yang saya beri nama Mutaqadhi. Apabila ada seorang hamba melakukan ketaatan ibadah dengan rahasia dan ingin menutupinya, maka anak saya tersebut senantiasa membatalkannya dan dipamerkan ditengah-tengah manusia sehingga semua manusia tahu. Akhirnya Allah membatalkan Sembilan puluh Sembilan dari seratus pahala-Nya sehingga yang tersisa hanya satu pahala saja. Sebab, setiap ketaatan yang dilakukan secara rahasia akan diberi seratus pahala.
            Saya punya anak lagi yang bernama Kuhyal. Ia bertugas mengusapi celak mata semua orang yang sedang ada di majelis pengajian dan khatib sedang memberikan khutbah. Sehingga, mereka terkantuk dan akhirnya tidur, tidak dapat mendengarkan apa yang dibicarakan para ulama. Bagi mereka yang tertidur tidak akan ditulis pahala sedikitpun untuk selamanya.
            Setiap kali ada perempuan keluar pasti ada syaithan yang duduk di pinggulnya, ada pula yang duduk did aging yang mengelilingi kukunya. Di mana mereka akan menghiasi kepada orang-orang yang melihatnya. Kedua syaithan itu kemudian berkata kepadanya, ‘Keluarkan tanganmu.’ Akhirnya ia mengeluarkan tangannya, kemudian kukunya tampak, lalu keliatan nodanya.
            Wahai Muhammad, sebenarnya saya tidak dapat menyesatkan sedikitpun, akan tetapi saya hanya akan menggangu dan menghiasi. Andaikata saya memiliki hak dan kemampuan untuk menyesatkan, tentu saya tidak akan membiarkan segelintir manusia-pun di muka ini yang masih sempat mengucapkan “Tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya.” Dan tidak ada lagi orang yang sholat dan berpuasa. Sebagaimana engkau wahai Muhammad, tidak berhak memberikan hidayah sedikitpun pada siapa saja, akan tetapi engkau adalah seorang utusan dan penyampai amanah dari Tuhan. Andaikata engkau memiliki hak dan kemampuan untuk member hidayah, tentu engkau tidak akan membiarkan segelintir orang pun kafir di muka bumi ini. Engkau hanyalah sebagai hujjah (argumentasi) Tuhan terhadap makhluk-Nya. Sementara saya hanyalah menjadi sebab celakanya orang yang sebelumnya sudah di cap oleh Allah menjadi orang celaka. Orang yang bahagia oleh Allah sejak dalam perut ibunya, sedangkan orang yang celaka adalah orang yang dijadikan celaka oleh sejak dalam perut ibunya.
           

Kemudian Rasulullah Saw, membacakan firman Allah dalam Q.S. Hud : “Jikalau Rabbmu menghendaki,tentu Dia menjadikan manusia umat yang satu, tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat, (Q.S. 11 : 118), kecuali orang-orang yang diberi rahmatoleh Rabbmu. dan untuk itulah Allah menciptakan mereka. Kalimat Rabbmu (keputusan-Nya) telah ditetapkan; Sesungguhnya Aku akan memenuhi neraka jahanam dengan jin dan manusia (yang durhaka) semuanya. (Q.S. 11 : 119).
            Dilanjutkan dengan : “Tidak ada suatu keberatanpun atas Nabi tetntang apa yang telah ditetapkan Allah baginya. (Allah telah menetapkan yang demikian) sebagai sunnah-Nya pada nabi-nabi yang telah berlalu dahulu. Dan adalah ketetapan Allah itu suatu ketetapan yang pasti berlaku. (Q.S. 33 : 38).”
            Kemudian Rasulullah berkata lagi kepada Iblis : “Wahai Abu Murrah (Iblis), apakah engkau masih mungkin bertaubat dan kembali kepada Allah, sementara saya akan menjaminmu masuk surga.”
            Ia Iblis menjawab : “Wahai Rasulullah, ketentuan telah memutuskan dan Qalam pun telah kering dengan apa yang terjadi seperti ini hingga hari kiamat nanti. Maka Maha Suci Tuhan, yang telah menjadikanmu sebagai tuan para Nabi dan Khatib para penduduk surga. Dia telah memilih dan mengkhususkan dirimu. Sementara Dia telah menjadikan saya sebagai tuan orang-orang yang celaka dan khatib para penduduk neraka. Saya adalah makhluk celaka lagi terusir. Ini adalah akhir dari apa yang saya beritahukan kepadamu dan sya mengatakan yang sejujurnya.”
            Segala puji hanya milik Allah Swt, Tuhan Semesta Alam, awal dan akhir, dzahir dan bathin. Semoga shalawat dan salam sejahtera tetap selalu diberikan kepada seorang Nabi yang Ummi dan kepada para keluarga dan sahabatnya serta para Utusan dan Para Nabi.

Diaolog Nabi Muhammad Bersama iblis *part3


Jika ia masih menang atasku, aku perintahkan dia untuk mengacungkan jari-jarinya ketika sholat. Jika ia masih menang, aku tiup hidungnya sampai dia menguap. Jika ia tidak menaruh tangan di mulutnya, syaithan masuk ke dalam perutnya dan dengan begitu ia bertambah rakus di dunia dan cinta dunia. Dia menjadi pendengar kami yang setia.
            Bagaimana umatmu bahagia sementara aku menyuruh orang miskin untuk meninggalkan sholat. Aku katakana kepadanya, ‘Sholat tidak wajib atasmu. Sholat hanya diwajibkan atas orang-orang yang mendapatkan nikmat dari Allah.’ Aku katakan kepada orang yang sakit, ‘Tinggalkanlah sholat, sebab ia tidak wajib atasmu. Sholat hanya wajib atas orang yang sehat, karena Allah berkata : “Tidak ada halangan bagi orang buta, tidak (pula) bagi orang yang pincang, tidak (pula) bagi orang sakit, …… demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat-Nya bagimu, agar kamu memahaminya. (Q.S. 24 : 61) tidak ada dosa bagi orang yang sakit. Jika kamu sembuh, kamu harus sholat yang diwajibkan.” Sampai dia mati dalam keadaan kafir. Jika dia mati dan meninggalkan sholat ketika sakit, dia bertemu Tuhan dan Tuhan marah kepadanya. Wahai Muhammad, jika aku bohong dan ngawur, maka mintalah kepada Allah untuk menjadikanku pasir. Wahai Muhammad, bagaimana engkau bahagia melihat umatmu, sementara aku mengeluarkan 1/6 umatmu dari Islam.
            Nabi berkata : “Wahai terlaknat, siapa teman dudukmu.?”
            Iblis : “Pemakan riba.”
            Nabi : “Siapa teman kepercayaanmu (shadiq).?”
            Iblis : “Pezina.”
            Nabi : “Siapa teman tidurmu.?”
            Iblis : “Orang yang  mabuk.”
            Nabi : “Siapa tamumu.?”
            Iblis : “Pencuri.”
            Nabi : “Siapa utusanmu.?”
            Iblis : “Tukang sihir.”
            Nabi : “Apa kesukaanmu.?”
            Iblis : “Orang yang bersumpah cerai.”
            Nabi : “Siapa kekasihmu.?”
            Iblis : “Orang yang meninggalkan sholat Jum’at.”
            Nabi : “Wahai terlaknat, siapa yang memotong punggungmu.?”
            Iblis : “Ringkikan kuda untuk berperang di jalan Allah.”
            Nabi : “Apa yang melelehkan badanmu.?”
            Iblis : “Tobatnya orang yang bertaubat.”
            Nabi : “Apa yang menggosongkan (membuat panas) hatimu.?”
            Iblis : “Istighar yang banyak kepada Allah siang dan malam.”
            Nabi : “Apa yang memuramkan wajahmu (membuat merasa malu dan hina).?”
            Iblis : “Zakat secara sembunyi-sembunyi.”
            Nabi : “Apa yang membutakan matamu.?”
            Iblis : “Sholat diwaktu sahur (menjelang subuh).”
            Nabi : “Apa yang memukul kepalamu.?”
            Iblis : “Memperbanyak sholat berjamaah.”
            Nabi : “Siapa yang paling bisa membahagiakanmu.?”
            Iblis : “Orang yang sengaja meninggalkan sholat.”
            Nabi : “Siapa manusia yang paling sengsara (celaka) menurutmu.?”
            Iblis : “Orang kikir/pelit.”
            Nabi : “Siapa yang paling menyita pekerjaanmu (menyibukkanmu).?”
            Iblis : “Majelis-majelis Ulama.”
            Nabi : “Bagaimana kamu makan.?”
            Iblis : “Dengan tangan kiriku dan dengan jari-jariku.”
            Nabi : “Dimana kamu lindungkan anak-anakmu ketika panas.?”
            Iblis : “Dibalik kuku-kuku manusia.”
            Nabi : “Berapa keperluanmu yang kau mintakan kepada Allah.?”
            Iblis :  “Sepuluh perkara.”
           
Nabi : “Apa itu wahai terlaknat.?”